Kamis, 29 Desember 2016

Berkunjung Ke Pedarman Raja Mengwi, "Taman Ayun"




Taman Ayun / Pura Taman Ayun.

Pura Taman Ayun merupakan Pura Paibon Pedarman Raja Mengwi. Pura Taman Ayun ini dibangun pada tahun 1634 Masehi pada waktu pemerintahan Raja Mengwi yang pertama yang bergelar "IDA COKORDA SAKTI BELAMBANGAN". Pura ini dahulunya merupakan tempat untuk memuja roh leluhur dari Raja-Raja. Dalam Pura Taman Ayun tersebut terdapat bangunan berupa gedong Paibon dan terdapat pula Meru Meru untuk memuja dan persembahyangan kepada Para Dewa bagi masyarakat kerajaan Mengwi dalam memohon kesejahteraan.

Hingga saat ini, Pura Taman Ayun sendiri sudah dibuka untuk umum dan kita dapat berkunjung kesana, Lokasi yang tidak terlalu jauh dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung atau kurang lebih sekitar 45 menit dari Denpasar menjadikan Pura Taman Ayun ini dapat menjadi destinasi wisata apabila kita berkunjung ke Bali.

Dalam Pura Taman Ayun ini kita dapat berkeliling sambil melihat kemegahan Pura dan bangunan khas Bali yang pastinya cocok untuk dijadikan latar saat berfoto sendiri maupun rame-rame, namun WAJIB diketahui bahwa kita harus tetap menjaga kebersihan dan etika ketika berada di Pura Taman Ayun ini, karena bagaimanapun juga Pura Taman Ayun ini merupakan salah satu tempat yang digunakan juga untuk sembahyang bagi Umat Hindu.

Untuk dapat masuk ke Pura Taman Ayun, kita akan dikenakan tarif sebesar Rp.10.000,00 untuk wisatawan domestik dan Rp.20.000,00 untuk wisatawan mancanegara. hmmm.. masih relatif murah ya..

Berikut beberapa foto ketika saya berkunjung ke Pura Taman Ayun tersebut:

Jumat, 24 Juni 2016

Kemeriahan Pekan Kesenian Bali (PKB)




Hi...

Lama tak bersua ya.. Karena ada sedikit kesibukan jadi agak lupa buat ngepost di blog ini. hehe

Baiklah, kali ini saya akan coba berbagi tentang sebuah acara yang lagi-lagi di Bali.. *memang Bali ga ada habisnya*. Acara kali ini dinamakan Pekan Kesenian Bali atau disingkat "PKB" *bukan nama salah satu parpol ya*. Acara ini bisa dibilang adalah pesta rakyat karena apa? karena pesta ini dapat dinikmati oleh seluruh elemen masyarakat baik itu penduduk asli Bali maupun wisatawan luar Bali. Yap, pesta ini sengaja dan rutin diadakan oleh Pemerintah Provinsi Bali setiap tahunnya. Pesta ini menjadi sebuah wadah kreatifitas untuk para seniman untuk tetap menjaga dan melestarikan seni dan budaya Bali. Ya maklum lah, kalau saya lihat sendiri budaya dan kekhasan Bali sudah mulai sedikit demi sedikitnya tergerus oleh era modernisasi. Hal ini bisa dilihat dari minat remaja atau pemuda Bali yang lebih memilih tradisi kebarat-baratan.
Pekan Kesenian Bali (PKB) untuk tahun 2016 ini diselenggarakan mulai pada tanggal 11 Juni 2016. Pada pesta pembukaan PKB dilakukan semacam karnaval atau pawai yang diselenggarakan di depan monumen perjuangan Bajra Sandhi. Pada pembukaan tersebut diikuti oleh kontestan dari 8 Kabupaten dan 1 Kota yang menampilkan ciri khas dari daerahnya masing-masing. Dan yang menjadi spesial pada pembukaan PKB kali ini adalah hadirnya Bapak Presiden RI yaitu Bapak Joko Widodo beserta Istri yang ikut memeriahkan pembukaan PKB tahun 2016 ini.
Acara PKB tersebut diselenggarakan di Art Center dengan beragam kegiatan, mungkin untuk acara ini saya engga akan bahas karena saya tidak menyaksikan secara langsung.. hehe
Jadi bagi yang mau menyaksikan PKB ini, silahkan datang langsung ke sini.. Mumpung masih belum berakhir.

Berikut beberapa foto yang berhasil saya tangkap pada acara pembukaan PKB.



Rabu, 23 Maret 2016

"Surga" Di Bawah Laut itu Bernama MENJANGAN



Menjangan Island - Pulau Menjangan - Taman Nasional Bali Barat (TNBB)

Kenapa judul artikel ini seperti sedikit agak Lebay. Karena saya akan sharing tentang sebuah pulau di sebelah barat pulau Bali atau yang dikenal dengan Taman Nasional Bali Barat (TNBB) atau Pulau Menjangan.

TNBB/Menjangan adalah sebuah pulau yang "SESUATU" banget buat saya pribadi, mengapa ? karena tempat ini merupakan salah satu spot terbaik bagi anda pecinta  olahraga air, terutama snorkeling maupun diving. Sebelumnya saya pernah mengunjungi spot di pantai Amed, dan Tulamben di Karangasem. Kedua spot tersebut memiliki keunikan masing-masing. untuk di Tulamben anda akan disuguhi sebuah penampakan Bangkai Kapal Karam yang sekarang sudah jadi rumah ikan. Namun untuk snorkeling ataupun diving di Menjangan, anda akan disugui pemandangan taman bawah air yang Luarrr Biasaa bagusnya. Yang menjadi unik di Menjangan adalah kalian bisa melihat hamparan terumbu karang di kedalaman sekitar 1-1,5 meter. Namun bagi kalian yang punya nyali lebih, sekitar 100 meter dari bibir pantai kalian akan menemukan sebuah tebing di setelahnya yang entahlan berapa kedalamannya.. Bagi yang suka diving atauppun freedive, bisa dicoba kesana..

Di Pulau Menjangan ini kalian bisa melihat beragam terumbu karang dan banyak sekali jenis-jenis ikan laut, mulai dari clown fish (nemo), kerapu, belut laut, ikan buntal, dan masih banyak lagi. Bahkan kalau kalian beruntung, kalian bisa ketemu sama penghuni laut ini yaitu ikan Whale Shark (ikan hiu paus). Dan saya salah satu orang yang setengah beruntung, mengapa ? karena di spot tersebut saya ga ketemu sama si Whale Shark itu, tapi di perahu saat perjalanan pulang, saya berpapasan dengan "beliau". Beuuuhh rasanya pengen nyemplung lagi dan ber-selfie yang anti mainstream dengan ikan itu.. hehe *maybe next time*.

Kalau kalian mau berkunjung ke TNBB ini atau Pulau Menjangan ini, siap-siap buat menempuh perjalanan yang bisa dibilang engga sebentar, karena perjalanan dari Denpasar ke TNBB ini ditempuh dengan kurang lebih 4-5 jam perjalanan (itu pun kalau lancar). Setelah disana kalian harus membeli tiket masuk dan biaya sewa kapal. Untuk rincian harganya saya lupa... hehehe. Saya sarankan bagi kalian yang mau kesana, mending ajak temen-temen, karena bisa sharing untuk biaya sewa kapalnya. Kapal itu sendiri disewa dengan durasi 3 jam dan kita bakal di anter ke 2 spot.

Hmm... apalagi ya, mungkin cukup itu dulu info yang bisa saya bagikan, karena kalau cuma lewat artikel engga akan bisa menggambarkan panorama yang ditawarkan oleh si Menjangan. Dan saya akan bagikan sedikit dokumentasi yang ada..

Sekian dan terima kasih

Salam.

Foto-foto di Pulau Menjangan




 

Selasa, 22 Maret 2016

"Tertidur" Setelah 1 Tahun Lebih...

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Selamat Pagi, Salam Sejahtera Buat Kita Semua. Dan semoga hari ini kita semua diberikan kesehatan lahir maupun batin.

Mungkin untuk judul artikel kali ini sedikit aneh, kenapa saya kasih judul "Tertidur setelah 1 tahun lebih". Karena saya baru mulai lagi ngetik artikel pada hari ini tanggal 23 Maret 2016.. Daaaaannn, saya baru sadar ternyata terakhir kali saya ngepost artikel bulan Januari 2015 lalu.. WOW, udah 1 tahun lebih ga update artikel..

Kenapa bisa selama itu ga ngetik artikel ? banyak faktornya, salah satunya yaitu udah mulai jarangnya saya melancong kesana kemari nyari event atau sengaja nyari tempat yang bisa saya share lewat blog ini. Karena sekarang udah ada anggota keluarga baru yang lebih butuh ditemani (dibaca: punya bayi). Jadi kalau memang mau jalan ke tempat yang bagus, musti liat-liat kondisi "si jagoan kecil" di rumah. hehehe

Yaa, mudah-mudahan dari sekarang bisa mulai lagi ngetik artikel di blog ini. Dan bisa sedikit memberikan informasi atau referensi buat temen-temen yang Engga Sengaja baca blog ini dan berencana liburan ke daerah yang saya pernah kunjungi.

Well, cukup sekian dulu artikel pembuka untuk kali ini sebagai tanda bahwa saya udah bangun dari tidur yang paaaannnjanggg sekali dan bisa kembali sharing tempat-tempat yang lumayan bagus menurut saya pribadi.

Akhir kata, Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Salam,
-Ferdi-

Selasa, 20 Januari 2015

Ketika Langit Pantai Padang Galak Berhiaskan Layang-Layang


Festival Layang-Layang.
Adalah sebuah festival yang selenggarakan setiap 1 tahun sekali yaitu pada bulan Juli. Makna dari festival layangan ini adalah persembahan kepada Dewa Rare Anggon yang dipercaya sebagai pelindung areal pesawahan petani sehingga sawah masyarakat Bali tak terkena hama wereng maupun burung. Festival ini diselenggarakan di pantai padang galak Kota Denpasar. Hal ini menjadi salah satu daya tarik wisatawan yang akan berkunjung ke Bali karena anda melihat berbagai macam layang-layang berbagai ukuran, mulai dari ukuran kecil hingga ukuran yang sangat besar. Dan jenis layang-layangnya pun beragam, ada yang layangan tradisional hingga layangan berbentuk 3 dimensi. Festival layang-layang ini dilombakan dan diikuti oleh berbagai banjar di denpasar dengan peserta mulai dari anak-anak hingga dewasa. (Banjar adalah pembagian wilayah administratif di Provinsi Bali, Indonesia di bawah Kelurahan atau Desa, setingkat dengan Rukun Warga. sumber: wikipedia).

Festival ini menjadi ajang adu gengsi dari masing-masing banjar. Bagi banjar yang berhasil menerbangkan layangan dan dapat bertahan lama berada di udara, maka akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi banjar tersebut. Karena menerbangkan dan mempertahankan keberadaan layangan di udara dengan ukuran yang sangat besar tentunya tidak mudah, perlu beberapa orang dewasa yang menerbangkannya dan yang paling penting adalah kekompakan antar anggota. Kesulitan terbesar yang sering dihadapi peserta adalah hembusan angin yang terkadang kencang dan terkadang lemah. Apabila tiupan angin lemah, maka peserta harus segera menarik benang dengan cara berlari.

Bagi anda yang ingin melihat festival layang-layang ini, dapat berkunjung ke Pantai Padang Galak Denpasar yang lokasinya tidak begitu jauh dari Pantai Sanur. Namun yang perlu diperhatikan ketika anda melihat festival ini adalah lokasi anda berada, tetaplah waspada dan jangan sampai anda menginjak benang layangan dan menghalangi peserta lomba yang sedang berusaha menerbangkan layang-layang.

Foto-foto festival layang-layang :

 

 


Senin, 19 Januari 2015

Kawah Ijen, "Kawah Sejuta Cerita"


Sebelumnya, saya sengaja kasih judul yang agak sedikit lebay..hehe. Karena memang sepengalaman saya ketika berkunjung kesini, banyak sekali yang membuat saya speechless. Mulai dari pemandangan kawahnya sendiri, mata pencaharian penduduk di kawah ijen sebagai penambang belerang, dan fenomena "si api biru" yang menurut penelitian hanya terjadi di 2 titik di 2 negara berbeda yaitu di Negara Islandia dan di Jawa Timur, Indonesia.

Kawah Ijen atau Gunung Ijen.
Adalah sebuah gunung berapi aktif yang terletak di daerah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia. Gunung ini mempunyai ketinggian 2.443 m dan telah empat kali meletus (1796, 1817, 1913, dan 1936). Untuk mendaki ke gunung ini bisa berangkat dari Bondowoso ataupun dari Banyuwangi. (sumber: wikipedia).
Kawah Ijen ini terkenal dengan sebutan "Negeri Di Atas Awan", karena anda akan mengetahui alasan julukan itu ketika anda melakukan pendakian dan berada di puncak kawah saat matahari terbit. Kawah Ijen ini banyak sekali dikunjungi oleh wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Kebanyakan dari mereka datang pada sore hari dan menginap di kaki gunung dan melakukan pendakian saat jam 2 dini hari untuk melihat fenomena alam yang sangat langka yaitu : "Blue Fire". Pada umumnya lahar panas yang dikeluarkan oleh gunung berwarna merah menyala, sedangkan di Kawah Ijen lahar panas tersebut berwarna biru menyala. Fenomena alam ini hanya terjadi di 2 titik di 2 negara berbeda yaitu di Negara Islandia dan di Jawa Timur Negara Indonesia. Untuk dapat menikmati puncak Ijen anda harus menempuh pendakian selama 2-3 jam dengan rute menanjak.
Selain keindahan kawannya dan menakjubkannya Blue Fire, terdapat pula sebuah kisah atau pemandangan yang membuat saya terheran-heran, yaitu bagaimana penduduk lokal sini bekerja. Karena pada umumnya mata pencaharian mereka adalah sebagai penambang belerang. Belerang ini mereka dapatkan di bawah kawah yang mengandung gas sulfur sangat tinggi. Rata-rata orang dewasa dapat memanggul bobot sekitar 50 Kg belerang dalam 1 kali angkut. Dan dalam 1 hari mereka dapat mengangkut 3 kali dengan rute dan medan yang sangat tidak bersahabat. Belerang-belerang tersebut mereka jual kepada tengkulak dengan harga yang sangat murah, atau mereka jual sendiri dengan membentuk menjadi hiasan. Rupiah yang mereka terima tentu tidak sebanding dengan resiko yang mereka hadapi.

Foto-foto Kawah Ijen :
 

 

 

 

 

Jatiluwih, "Si Cantik selain Ubud"


Jatiluwih.
Adalah sebuah daerah yang berada di daerah Penebel Kabupaten Tabanan, Bali. Daerah ini sangat terkenal dengan landscape pesawahannya yang dibuat berundak-undak atau terasering dengan latar belakang pegunungan. Hamparan sawah ini menjadikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan, baik itu wisatawan domestik maupun mancanegara. 
Pemandangan yang dimiliki Jatiluwih ini tidak kalah cantik dengan Ubud. Wisatawan yang datang ke Bali, hampir menjadi agenda wajib harus mengunjungi daerah Ubud untuk dapat melihat teraseringnya, akan tetapi perjalanan yang harus ditempuh ketika berkunjung ke Ubud sudah mulai macet karena akses jalan yang tidak seimbang dengan kendaraan yang melintas. Hal tersebut sangat berbeda ketika anda akan mengunjungi kawasan Jatiluwih. Akses menuju daerah ini memang agak jauh tetapi tidak semacet ketika ke Ubud. Selain itu, pemandangan dan udara disini lebih sejuk dibanding Ubud. 
Maka, bagi anda yang akan berlibur bersama keluarga ke Bali dan sekiranya ingin menikmati sejuknya udara, hijaunya sawah yang berundak dengan berlatar gunung. saya sarankan untuk mengunjungi daerah ini. Untuk perjalanan dari Denpasar ke Jatiluwih dapat ditempuh kurang lebih 1,5 jam.

Foto-foto Jatiluwih :