Senin, 19 Januari 2015

Kawah Ijen, "Kawah Sejuta Cerita"


Sebelumnya, saya sengaja kasih judul yang agak sedikit lebay..hehe. Karena memang sepengalaman saya ketika berkunjung kesini, banyak sekali yang membuat saya speechless. Mulai dari pemandangan kawahnya sendiri, mata pencaharian penduduk di kawah ijen sebagai penambang belerang, dan fenomena "si api biru" yang menurut penelitian hanya terjadi di 2 titik di 2 negara berbeda yaitu di Negara Islandia dan di Jawa Timur, Indonesia.

Kawah Ijen atau Gunung Ijen.
Adalah sebuah gunung berapi aktif yang terletak di daerah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia. Gunung ini mempunyai ketinggian 2.443 m dan telah empat kali meletus (1796, 1817, 1913, dan 1936). Untuk mendaki ke gunung ini bisa berangkat dari Bondowoso ataupun dari Banyuwangi. (sumber: wikipedia).
Kawah Ijen ini terkenal dengan sebutan "Negeri Di Atas Awan", karena anda akan mengetahui alasan julukan itu ketika anda melakukan pendakian dan berada di puncak kawah saat matahari terbit. Kawah Ijen ini banyak sekali dikunjungi oleh wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Kebanyakan dari mereka datang pada sore hari dan menginap di kaki gunung dan melakukan pendakian saat jam 2 dini hari untuk melihat fenomena alam yang sangat langka yaitu : "Blue Fire". Pada umumnya lahar panas yang dikeluarkan oleh gunung berwarna merah menyala, sedangkan di Kawah Ijen lahar panas tersebut berwarna biru menyala. Fenomena alam ini hanya terjadi di 2 titik di 2 negara berbeda yaitu di Negara Islandia dan di Jawa Timur Negara Indonesia. Untuk dapat menikmati puncak Ijen anda harus menempuh pendakian selama 2-3 jam dengan rute menanjak.
Selain keindahan kawannya dan menakjubkannya Blue Fire, terdapat pula sebuah kisah atau pemandangan yang membuat saya terheran-heran, yaitu bagaimana penduduk lokal sini bekerja. Karena pada umumnya mata pencaharian mereka adalah sebagai penambang belerang. Belerang ini mereka dapatkan di bawah kawah yang mengandung gas sulfur sangat tinggi. Rata-rata orang dewasa dapat memanggul bobot sekitar 50 Kg belerang dalam 1 kali angkut. Dan dalam 1 hari mereka dapat mengangkut 3 kali dengan rute dan medan yang sangat tidak bersahabat. Belerang-belerang tersebut mereka jual kepada tengkulak dengan harga yang sangat murah, atau mereka jual sendiri dengan membentuk menjadi hiasan. Rupiah yang mereka terima tentu tidak sebanding dengan resiko yang mereka hadapi.

Foto-foto Kawah Ijen :
 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar